Juridical Analysis of the Prohibition of Political Campaigns in Places of Worship According to the Constitutional Court Decision No. 65/PUU-XXI/2023 in the Perspective of Maslahah Mursalah

Authors

  • Pepni Martabela Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Paisol Burlian Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Muhamad Harun Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i3.464

Keywords:

Place of Worship, Constitutional Court Decision, Maslahah Mursalah

Abstract

This study discusses the prohibition of political campaigns in places of worship as regulated in Article 280 paragraph (1) letter h of Law Number 7 of 2017 on General Elections, which became the subject of review in the Constitutional Court Decision No. 65/PUU-XXI/2023. The research focuses on the Constitutional Court’s legal considerations and provides a juridical analysis of the decision through the perspective of Maslahah Mursalah. Using a normative legal approach, the study examines statutory documents and legal theories developed by Jimly Asshiddiqie, Djokosoetono, Gustav Radbruch, and Abdul Wahab Khallaf. The findings indicate that the decision arose due to legal uncertainty between the article’s norm and its explanatory note. The Court ruled that the explanation of Article 280 paragraph (1) letter h contradicts the 1945 Constitution and has no binding legal force. From the Maslahah Mursalah perspective, campaigning in places of worship may be permissible if it upholds sanctity, order, and respect for religious practices, aligning with the principle of public benefit and Islamic legal justice.

[Penelitian ini membahas larangan kampanye di tempat ibadah sebagaimana diatur dalam Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang menjadi objek pengujian dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XXI/2023. Fokus kajian ini meliputi pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi serta analisis yuridis terhadap putusan tersebut dalam perspektif Maslahah Mursalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif dengan menelaah dokumen perundang-undangan serta teori hukum dari Jimly Asshiddiqie, Djokosoetono, Gustav Radbruch, dan Abdul Wahab Khallaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahirnya putusan ini didorong oleh adanya ketidakpastian hukum antara norma dan penjelasan pasal. Mahkamah menegaskan bahwa penjelasan Pasal 280 ayat (1) huruf h bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Dalam perspektif Maslahah Mursalah, kampanye di tempat ibadah dapat diperbolehkan apabila dilakukan dengan menjaga kesucian, ketertiban, dan tidak mengganggu pelaksanaan ibadah. Hal ini sejalan dengan prinsip kemaslahatan umat dan keadilan sosial yang menjadi dasar pembentukan hukum Islam.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ashsubli, M. (2017). Perspektif hukum Islam terhadap pencalonan diri dan kampanye untuk jabatan politik. Jurnal Ilmiah Syariah, 8(1), 24.

Samuddin, R. (2013). Fiqih demokrasi: Menguak kekeliruan haramnya umat terlibat pemilu dan politik. Jakarta: Gozian Press.

Departemen Agama RI. (n.d.). Al-Qur’an dan terjemahannya: Q.S. Yusuf [12]: 55.

Ibnu Katsir. (n.d.). Tafsir Ibnu Katsir (Vol. 1, p. 144).

Al-Bukhari, M. I., & Muslim, I. H. (n.d.). Shahih al-Bukhari (No. 7149) dan Shahih Muslim (No. 1733).

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2023). Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XXI/2023 terhadap uji materil Pasal 280 ayat (1) huruf f Undang-Undang Pemilihan Umum.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 1 ayat (1–2), Pasal 22E ayat (1), Pasal 28D ayat (1), dan Pasal 31 ayat (3).

Asnawi. (2011). Perbandingan ushul fiqh. Jakarta: Al-Mzah.

Al-Ghazali. (2023). Al-Mustashfa [Analisis putusan Mahkamah Konstitusi No. 65/PUU-XXI/2023 tentang pemilihan umum perspektif maslahah mursalah].

Lubisan, F. H., dkk. (2023). Problematika penyelenggaraan kampanye politik di lingkungan universitas. Jurnal Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, 2(2).

Aisyah, D. P., & Arifin, R. (2019). Demokrasi dan kampanye hitam dalam penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia: Analisis atas black campaign dan negative campaign. DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum, 17(1).

Putri, N. A., & Nofialdi, N. (2022). Larangan penggunaan sarana ibadah sebagai tempat kampanye politik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menurut fiqh siyasah. JISRIH: Jurnal Integrasi Ilmu Syariah, 3(2).

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2001). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Marzuki, P. M. (2011). Penelitian hukum (Cet. ke-6). Jakarta: Kencana.

Soekanto, S. (2008). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: UI Press.

Mamudji, S. (n.d.). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat.

Soekanto, S. (n.d.). Pengantar penelitian hukum.

Amiruddin, & Asikin, Z. (2004). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Agama RI. (n.d.). Al-Qur’an dan terjemahannya: Surat Al-Hajj [22]: 32.

Amri, M. (2018). Konsep maslahat dalam penetapan hukum Islam: Telaah pemikiran hukum Islam Najmuddin At-Thufi. Jurnal Et-Tijarie, 5(2), 61.

Yuslem, N. (2007). Al-Burhan fi ushul fiqh: Kitab induk ushul fikih (Konsep maslahah Imam al-Haramain al-Juwayni & dinamika hukum Islam). Bandung: Citapusaka Media.

Zatadini, N., & Syamsuri. (2018). Konsep maqashid syariah menurut Al-Syatibi dan kontribusinya dalam kebijakan fiskal. Al-Falah: Journal of Islamic Economics, 3(1), 112.

‘Izzu ad-Din bin ‘Abd as-Salam. (n.d.). Qawa‘id al-ahkam fi masalih al-anam (Juz 1, pp. 11–12). Kairo: Maktabah al-Kulliyyat al-Azhariyyah.

Al-Mawardi. (n.d.). Ahkam al-sultaniyyah: Sistem pemerintahan khalifah Islam (Alih bahasa K. Fath & Fathurrahman, p. 30).

Downloads

Published

2025-10-18

How to Cite

Martabela, P., Burlian, P. ., & Harun, M. (2025). Juridical Analysis of the Prohibition of Political Campaigns in Places of Worship According to the Constitutional Court Decision No. 65/PUU-XXI/2023 in the Perspective of Maslahah Mursalah. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 8(3), 729–740. https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i3.464