Harmonisasi Keluarga dan Tumbuh Kembang Perilaku Psikopat Anak

Authors

  • Herlina Herlina Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya – Sumatera Selatan

Abstract

The family environment plays a very important role in shaping the behavior of children, whether good or bad. Inharmonious family background can lead to personality disorders or mental disorders. One of the mental disorders is a Psychopath or Psycho which is a behavior disorder by doing bad deeds without any guilt. This article describes the findings of researchers about the importance of family harmonization so that there is no change in behavior for the worse and leads to mental disorders in children. This study aims to determine the background of the main causes of the formation of psychopathic behavior in children who then grow and develop into adulthood. Poor control of psychopathic behavior is difficult to detect visually but can be determined and concluded by repeated observations of the perpetrator's actions. The research uses a qualitative approach. Collecting and collecting data by conducting observations, interviews with actors and literature studies or literature reviews. The types and strategies of the research are case studies and phenomenology. This study resulted in the finding that one of the formations of a psychopath is due to the child's past bad condition (traumatic), especially the lack of fulfillment of parental love and communication, the treatment of family harshness and injustice in parenting resulting in accumulation of resentment, regret and anger that is not channeled to the child. . The conclusion that can be drawn is that bad behavior and mental disorders in children can be avoided by creating a harmonious and happy atmosphere in the family, namely carrying out active interactions between children, parents and other family members in a gentle and loving manner

Lingkungan keluarga sangat berperan dalam membentuk perilaku anak yang baik atau buruk.Latar belakang keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan gangguan kepribadian atau gangguan mental. Salah satu gangguan mental adalah Psikopat atau Psycho yang merupakan kelainan perilaku dengan cara melakukan perbuatan buruk tanpa ada rasa bersalah. Artikel ini memaparkan temuan peneliti tentang pentingnya harmonisasi keluarga sehingga tidak terjadi perubahan perilaku menjadi buruk dan berujung kepada gangguan mental anak.Penelitian ini bertujuan mengetahui  latar belakang penyebab utama terbentuknya perilaku Psikopat anak yang kemudian tumbuh berkembang sampai usia dewasa. Kontrol buruk  dariperilaku Psikopat sulit dideteksi secara visual tetapi dapat ditentukan dan disimpulkan dengan melakukan observasi berulang-ulang terhadap segala tindakan pelaku. Penelitian menggunakan  pendekatan kualitatif. Pengambilan dan pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara terhadap pelaku dan  studi literatur atau kajian pustaka.Tipe dan strategi penelitian tergolong studi kasus dan fenomenologi.Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa salah satu terbentuknya Psikopat karena keadaan buruk  masa lalu anak (traumatis) terutama kurangnya pemenuhan kasih sayang dan komunikasi orang tua, perlakuan sikap keras keluarga  dan ketidak adilan dalam pengasuhan sehingga terjadi akumulasi kekesalan, penyesalan dan kemarahan yang tidak tersalurkan pada anak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah  perilaku buruk dan gangguan mental pada anak dapat dihindari dengan menciptakan  suasana harmonis dan bahagia di keluarga yakni melakukan interaksi aktif antara anak, orang tua dan anggota keluarga lain secara lemah lembut serta penuh kasih sayang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustin, S. (2021). Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Psikopat Yang Perlu Diwaspadai. Alo Doc.

Anwar. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Belajar.

Byrd, A. L., Loeber, R., & Pardini, D. A. (2014). Antisocial behavior, psychopathic features and abnormalities in reward and punishment processing in youth. Clinical Child and Family Psychology Review, 17(2), 125-156.

Clarke. (2009). Psikopat di Tempat Kerja. Http://Detektiffromantika.Wordpress.Com.

Cox, J., Kopkin, M. R., A Rankin, J., S Tomeny, T., & Coffey, C. A. (2018). The relationship between parental psychopathic traits and parenting style. Journal of Child and Family Studies, 27(7), 2305-2314.

Elfi Sahara, & Dkk. (2013). Harmonious Family: Upaya Membangun Keluarga Harmonis (B. A. Simanjuntak (ed.); 1 st). Yayasan Pustaka Obor indonesia.

Fahiroh, S. A. (2010). Gangguan Perilaku Masa Anak dan Masa Remaja Dan Psikopat. Helath Science, 6(2).

Handayani, V. V. (2020). Psikopat dan Sosiopat. Apa bedanya?? Halodoc.

Hutasoit, H. B. K. (2018). Psikoedukasi Integrative Model untuk Memperbaiki Psikopatologi dan Gangguan Relasi Orang Tua Anak Regulation Disorders (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University).

Jarvis, J. A., Otero, C., Poff, J. M., Dufur, M. J., & Pribesh, S. L. (2021). Family Structure and Child Behavior in the United Kingdom. Journal of Child and Family Studies, 1-20.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2018). Al-Qur’an Tajwid Warna Terjemah & Transliterasi Al-Karim. In P. dan P. L. P. A.-Q. Badan Penelitian (Ed.), Mushaf Al-Qur’an. Beras Alfath.

Madisa, D. (2017). Kontribusi Keharmonisan Keluarga Terhadap Konsep Diri Siswa.

Sainul, A. (2018). Konsep Keluarga Harmonis Dalam Islam. Al-Maqasid, 4(1).

Teresa. (2010). Criminal Psychology. Criminal Behavior & Its Criminal Psychology Mental Deficiency: PsychosisL PsychoneurosisL Psychopathic.

Downloads

Published

2024-05-28

How to Cite

Herlina, H. (2024). Harmonisasi Keluarga dan Tumbuh Kembang Perilaku Psikopat Anak . Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 5(1), 14–29. Retrieved from https://journal.staisar.ac.id/index.php/mediasas/article/view/28