Relation of Religious, Politics, and State in Indonesia: A Comparative Study Soekarno and Abdurrahman Wahid
DOI:
https://doi.org/10.58824/arjis.v3i3.174Keywords:
Abdurrahman Wahid, Politics, Religion, Soekarno, StateAbstract
This study aims to compare Soekarno's and Abdurrahman Wahid's (Gus Dur) thoughts regarding the form of state that is relevant in Indonesia. This concerns the relationship between religion, politics, and the state in the context of Indonesia, which is still a polemic that has not found a meeting point in various discussions, so the issue has always been a current discourse because it always experiences fluctuating discourse in the political arena in Indonesia. Soekarno and Abdurrahman Wahid (Gus Dur) are two figures who have significantly contributed to the Indonesian nation; apart from the fact that they have served as presidents, their ideas also quite color the dynamics of thinking about how to state in Indonesia. This paper examines Soekarno and Gus Dur's views on the relationship between religion and the state and then compares the two. This type of research is normative research using a conceptual approach to obtain a comprehensive framework of Soekarno and Gus Dur's thoughts. The conclusion of this research found three forms of relationship between religion and the state, namely integralistic, secularistic, and symbiotic. Soekarno, with his nationalism, emphasized the separation between religion and the state so that it tended to be a secularistic relationship. Meanwhile, Gus Dur, with his contextualist paradigm, prefers to implement Islam as a social ethic, necessitating a symbiotic relationship or mutual benefit and mutual need between religion and the state.
[Studi ini bertujuan mengkomparasikan pemikiran Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait bentuk negara yang relevan di Indonesia. Hal tersebut mencakup relasi antara agama, politik, dan negara dalam konteks Indonesia yang masih menjadi suatu polemik yang belum menemukan titik temu dalam berbagai perbincangan sehingga topik tersebut selalu menjadi diskursus aktual karena senantiasa mengalami fluctuative discourse dalam percaturan politik di Indonesia. Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan dua tokoh yang berjasa besar bagi bangsa Indonesia selain karena mereka pernah menjabat sebagai presiden, gagasan-gagasan mereka juga cukup mewarnai dinamika pemikiran cara bernegara di Indonesia. Tulisan ini mengkaji pandangan Soekarno dan Gus Dur tentang relasi antara agama dan negara kemudian mengkomparasikan keduanya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan conceptual approach untuk mendapatkan kerangka pemikiran Soekarno dan Gus Dur secara komprehensif. Kesimpulan penelitian ini menemukan tiga bentuk hubungan antara agama dan negara, yaitu: integralistik, sekularistik, dan simbiotik. Soekarno dengan nasionalismenya lebih menekankan pemisahan antara agama dan negara sehingga lebih cenderung pada hubungan sekuralistik. Sedangkan Gus Dur dengan paradigma kontekstualisnya lebih memilih untuk mengimplementasikan Islam sebagai etika sosial, meniscayakan adanya hubungan simbiotik atau saling menguntungkan, dan saling membutuhkan antara agama dan negara].
Downloads
References
Abdurrahman Usman, Z., & Hasbi, B. (2022). Neo-Sekularisme dalam Pemikiran Abdullahi Ahmed an-Naim: Studi tentang Relasi Islam dan Negara. POLITEA, 5(1), 58. https://doi.org/10.21043/politea.v5i1.13688
Ahmad. (2019). Biografi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan Pemikirannya. Gramedia Blog.
Ahmad, J., & Fadillah, N. (2021). An Analysis of the Failures and Successes of the Presidential Decree in the Parliament Dissolution (A Comparative of the Presidential Decree in Tunisia and Indonesia During Soekarno and Abdurrahman Wahid). Al-Risalah: Forum Kajian Hukum Dan Sosial Kemasyarakatan, 21(2), 163–181. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v21i2.897
Alfiannoor, I. (2023). Konsep Hubungan Agama dan Negara Menurut Ahmad Hasyim Muzadi. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan. https://doi.org/10.35931/aq.v17i4.2395
Awaludin, A., & Aini, K. D. N. (2021). The Problem of Secularism. Journal of Comparative Study of Religions. https://doi.org/10.21111/jcsr.v1i2.6380
Badri, Y. (2001). Soekarno, Islam, dan Nasionalisme. Nuansa.
Basyir, K. (2020). Fighting Islamic Radicalism Through Religious Moderatism in Indonesia: An Analysis of Religious Movement. ESENSIA, 21(2). http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia
Darajat, Z. (2019). Probematika Agama dan Negara: Perspektif Sejarah. Buletin Al-Turas, 25(1), 75–91. https://doi.org/10.15408/bat.v25i1.8682
Diputra, R. (2016). Empat Negara Islam Ini Konsisten Terapkan Hukuman Pancung. Okezone News. https://news.okezone.com/read/2016/03/14/18/1335338/empat-negara-islam-ini-konsisten-terapkan-hukuman-pancung
Dwi Puji Astuti, L. (2023). Fakta di Balik Indahnya Masjid Qisas dan Hukum Pancung Arab Saudi. Portal Pemilu. https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1617746-fakta-di-balik-indahnya-masjid-qisas-dan-hukum-pancung-arab-saudi
Dzikrullah Faza, M., Ghulam, H., & Saidou, O. (2024). Pancasila dan Piagam Madinah: Konvergensi Nilai-Nilai dalam Prespektif Ideologi Negara. Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan Dan Ekonomi Islam. https://doi.org/10.32505/jurisprudensi.v16i1.7529
Fahmi, R. (2016). Pemikiran Pendidikan Islam Soekarno. Al-Albab. https://doi.org/10.24260/alalbab.v5i1.373
Fajriyah, L. (2016). Analisis Pemikiran Ali Abdurraziq tentang Sekularisme dalam Pemerintahan. Nature Methods.
Farah, N., & Ulinnuha, R. (2020). Islam dan Nasionalisme Perspektif Sukarno. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan. https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7255
Farkhani, Elviandri, Dimyati, K., Absori, & Zuhri, M. (2022). Converging Islamic and religious norms in Indonesia’s state life plurality. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies. https://doi.org/10.18326/ijims.v12i2.421-446
Ganefri, G., Anwar, F., Murniyetti, M., Zein, Z., & Rahayu, S. (2017). Roles of the Kingdom of Saudi Arabia Toward the Development of Knowledge and Ulama. Khalifa: Journal of Islamic Education, 1(2), 135. https://doi.org/10.24036/kjie.v1i2.10
Iskandar, R. K. (2003). Polemik Dasar Negara Islam Antara Soekarno dan Mohammad Natsir. MIMBAR?: Jurnal Sosial Dan Pembangunan.
Islam, M., & Syueb, S. (2017). Analisis Wacana Kritis Konsepsi Relasi Agama dan Negara Hizbut Tahrir Indonesia. Jurnal Kajian Media. https://doi.org/10.25139/jkm.v1i2.422
Karim, M. (2018). Mahalnya Keteladanan Pancasila. Jurnal Kesejahteraan Sosial. https://doi.org/10.31326/jks.v1i02.146
Khalwani, A. (2019). Relasi Agama dan Negara Dalam Pandangan Ibnu Khaldun. Resolusi: Jurnal Sosial Politik. https://doi.org/10.32699/resolusi.v2i2.993
Koopmans, R., Kanol, E., & Stolle, D. (2021). Scriptural Legitimation and the Mobilization of Support for Religious Violence: Experimental Evidence Across Three Religions and Seven Countries. Journal of Ethnic and Migration Studies, 47(7), 1498–1516. https://doi.org/10.1080/1369183X.2020.1822158
Kurun, ?. (2017). Iranian Political System: “Mullocracy?” Yönetim ve Ekonomi Ara?t?rmalar? Dergisi. https://doi.org/10.11611/yead.285351
Laurence, J. (Ed.). (2023). Secularism in Comparative Perspective (Vol. 23). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-031-13310-7
Lismijar, L. (2020). Relasi Agama dan Negara: Analisis Politik Nurcholish Madjid. SYARIAH: Journal of Islamic Law. https://doi.org/10.22373/sy.v1i1.63
Lukito, R. (2009). Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia (A. Wahid (Ed.)). The Wahid Institute.
Mardimin, J. (2011). Mempercakapkan Relasi Agama & Negara: Menata Ulang Hubungan Agama dan Negara di Indonesia (Cet. 1). GKPI Sumatara Utara.
Marhaen, R. P. (2022). Belajar Memahami Marhaenisme. Jurnal Pembumian Pancasila.
Masdar, U. (1999). Membaca Pikiran Gus Dur dan Amin Rais tentang Demokrasi. Pustaka Pelajar.
Mu’ammar, M. A. (2016). Kritik terhadap Sekularisasi Turki: Telaah Historis Transformasi Turki Usmani. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman. https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.1.117-148
Nur Kanariyati, P. (2021). Negara-Negara yang Menerapkan Hukuman Pancung. SINDONEWS. https://international.sindonews.com/read/627117/43/negara-negara-yang-menerapkan-hukuman-pancung-1639397525
Nurjanah, E. (2019). Piagam Madinah sebagai Struktur Masyarakat Pluralistik. Al-Tsaqafa?: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam.
Öztürk, A. E. (2021). Multi-Sided Roles of Religion, Identity and Power in Politics. In Religion, Identity and Power (pp. 27–48). Edinburgh University Press. https://doi.org/10.3366/edinburgh/9781474474689.003.0002
Pajriah, S. (2017). Pemikiran Mohammad Natsir tentang Hubungan Agama dan Negara serta Polemiknya dengan Soekarno. Jurnal Artefak. https://doi.org/10.25157/ja.v4i2.910
Pangestu, D. A., & Rochmat, S. (2021). Filosofi Merdeka Belajar Berdasarkan Perspektif Pendiri Bangsa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823
Qureshi, F. A. (2020). Islam and Statism: At the intersection of the State of Medina, Modern Statism and the Islamic State. Advances in Social Sciences Research Journal, 7(11), 349–353. https://doi.org/10.14738/assrj.711.9356
Raeinady, V., & Dewantara, J. A. (2021). Pemikiran Soekarno dalam Ajaran Marhaenisme. Jurnal Kewarganegaraan. https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.2293
Rahimi, H., & Shirvani, A. (2021). Is Taliban Story Going to be the Iranian Story? The Islamic Emirate v. the Guardianship of the Jurist (Wilayat Faqih). Manchester Journal of Transnational Islamic Law and Practice.
Ramadlani, I. F. (2019). Perjuangan Badiuzzaman Said Nursi dalam Membendung Arus Sekularisasi di Turki. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 3(1), 43–50. https://doi.org/10.23971/njppi.v3i1.1226
Raniasati, R., Ngaisah, Z. F. N., Adinugraha, H. H., & Nasarruddin, R. Bin. (2023). Hubungan Islam dan Negara dalam Perspektif Abdurrahman Wahid. Aqlania, 13(2), 189–202. https://doi.org/10.32678/aqlania.v13i2.7085
Rasyidin, Y. (2020). Menjelajahi Pemikiran Politik Nurcholis Madjid Tentang Agama dan Negara. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 16(1), 35–44. https://doi.org/10.24042/tps.v16i1.6840
Ridwan, R. (2019). Paradigma Relasi Agama dan Negara dalam Islam. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v1i2.1844
Rifai, M. (2010). Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid: Biografi Singkat 1940-2009. Garasi House of Book.
Rochmat, S. (2014). The Fiqh Paradigm for the Pancasila State: Abdurrahman Wahid’s Thoughts on Islam and the Republic of Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 52(2), 309. https://doi.org/10.14421/ajis.2014.522.309-329
Rosdiana, R. (2022). Filosofis Pemikiran Politik Nurcholish Madjid Tentang Hubungan Agama (Islam) dan Negara. Pendikdas: Jurnal Pendidikan Dasar.
Salam, A. (2014). Etika Sosial Gus Dur. Refleksi Jurnal Filsafat Dan Pemikiran Islam. https://doi.org/10.14421/ref.v14i2.1103
Setia, P. (2021). Membumikan Khilafah di Indonesia?: Strategi Mobilisasi Opini Publik oleh Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI ) di Media Sosial. Journal of Society and Development.
Setia, P., & Rahman, M. T. (2021). Kekhilafahan Islam, Globalisasi dan Gerilya Maya: Studi Kasus Hizbut Tahrir Indonesia. FIKRAH. https://doi.org/10.21043/fikrah.v9i2.11603
Shofan, M. (2023). Membumikan Gagasan Besar Buya Syafii Maarif: Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemanusiaan. MAARIF. https://doi.org/10.47651/mrf.v18i1.209
Sholikin, A. (2013). Pemikiran Politik Negara dan Agama “Ahmad Syafii Maarif.” Jurnal Politik Muda, 2(1), 1.
Soekarno. (2016). Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1. Banana Books.
Sudarti, S. (2020). Relasi Agama dan Negara: Telaah Pemikiran Politik Soekarno dan Fazlur Rahman. Politica: Jurnal Hukum Tata Negara Dan Politik Islam, 7(2), 69–91. https://doi.org/10.32505/politica.v7i2.1985
Suhairi, B., Salim, A., & Ridwan, M. (2022). Pluralisme dalam Perspektif Pemikiran Gus Dur ?. Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin. https://doi.org/10.58707/jipm.v2i3.242
Susilo, T. A. (2020). Soekarno: biografi singkat, 1901-1970. Garasi.
Suteki, & Taufani, G. (2018). Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori, dan Praktik) (2nd ed.). Rajagrafindo Persada.
Suwarno, P. (2021). Conservative Islamic factions vs. secular nationalists: toward a civil contestation in democratic Indonesia. Indonesian Journal of Social Sciences, 13(2), 62. https://doi.org/10.20473/ijss.v13i2.30425
Tabrani ZA. (2022). Diskursus Simbiotik Agama dan Politik dalam Epistemologi Pemikiran Islam. Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science, 7(1), 75–86. https://doi.org/10.22373/jai.v7i1.1442
Theocracy Countries 2024. (2024). World Population Review. https://worldpopulationreview.com/country-rankings/theocracy-countries
Ugorie, U. M. (2017). The Role of Religion in Human Development. UJAH: Unizik Journal of Arts and Humanities, 18(2), 389–405. https://doi.org/10.4314/ujah.v18i2.23
Wahid, A. (2006). Kaum Muslimin dan Cita-Cita. In Islamku, Islam Anda, Islam Kita?: Agama Masyarakat Negara Demokrasi. Democracy Project: Yayasan Abad Demokrasi.
Wahid, A. (2007). Islam Kosmopolitan: Nilai-Nilai Indonesia & Transformasi Kebudayaan. The Wahid Institute.
Zulyadain, Z. (2015). Relasi antara Islam, Negara, Pluralisme, dan Pribumisasi dalam Kaca Mata Gus Dur. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 7(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dzikrul Hakim Tafuzi Mu'iz, Nasrulloh Nasrulloh, Pepy Marwinata, Mursyidatul Mahsunah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.