The Concept of Sakinah as a Normative-Theological Foundation for Gender Equality in Islamic Family Law

Authors

  • Azam Mabrury Al-kautsar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i3.436

Keywords:

Sakinah, Gender Equality, Islamic Family Law, Gender Justice

Abstract

The concept of sakinah in Islam is normatively understood as the ultimate objective of marriage, characterized by tranquility, affection, and compassion, as emphasized in the Qur’an, Surah al-R?m (30:21). Law No. 1 of 1974 on Marriage and the Compilation of Islamic Law (KHI) also affirm that the ideal family is one founded upon sakinah, mawaddah, and rahmah. Nevertheless, social realities reveal a considerable gap between these normative ideals and actual practices in society, where patriarchal culture continues to dominate and often places marital relations in unequal positions. Previous studies have largely focused on the normative dimension or state regulation concerning the notion of a sakinah family, but relatively few have specifically linked it to the issue of gender equality. This study seeks to re-examine the concept of sakinah as a foundation for fostering gender equality within the family. Employing a qualitative method based on library research, it draws upon Qur’anic verses, Prophetic traditions, exegetical literature, Indonesian family law regulations, and the works of contemporary scholars. The analysis applies content analysis and discourse analysis to uncover both the normative meaning of sakinah and the embedded gender narratives within interpretations and legal regulations. The findings suggest that sakinah should not be understood merely as a state of harmony, but rather as a relational construct grounded in reciprocity and equality between husband and wife. This underscores the potential of sakinah as a normative framework for building families that are just and egalitarian. The contribution of this research lies in offering a new perspective for the development of Islamic family law that is more responsive to the principles of gender justice and attuned to the dynamics of contemporary Muslim societies.

[Konsep sakinah dalam Islam secara normatif dipahami sebagai tujuan utama perkawinan yang menghadirkan ketenteraman, cinta, dan kasih sayang, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Ar-R?m ayat 21. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta Kompilasi Hukum Islam (KHI) juga menegaskan bahwa keluarga ideal adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Namun, realitas sosial memperlihatkan adanya kesenjangan antara idealitas normatif dengan praktik di masyarakat, di mana budaya patriarkal masih mendominasi dan menempatkan relasi suami-istri dalam posisi yang tidak setara. Kajian sebelumnya umumnya menitikberatkan pada aspek normatif atau regulasi negara mengenai keluarga sakinah, tetapi belum banyak yang secara khusus mengaitkannya dengan isu kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan menelaah kembali konsep sakinah sebagai landasan bagi terciptanya kesetaraan gender dalam keluarga. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka (library research), penelitian ini menghimpun data dari ayat-ayat Al-Qur’an, hadis, literatur tafsir, regulasi hukum keluarga di Indonesia, serta pemikiran ulama kontemporer. Analisis dilakukan melalui pendekatan analisis isi dan analisis wacana untuk menyingkap makna normatif sakinah sekaligus menguraikan narasi gender yang termuat dalam penafsiran maupun regulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sakinah tidak semata-mata dimaknai sebagai kondisi harmonis, melainkan juga sebagai konstruksi relasi yang berlandaskan kesalingan dan kesetaraan antara suami dan istri. Temuan ini menegaskan bahwa konsep sakinah memiliki potensi besar sebagai kerangka normatif dalam membangun keluarga yang adil dan egaliter. Kontribusi penelitian ini terletak pada penyajian perspektif baru bagi pengembangan hukum keluarga Islam yang lebih responsif terhadap nilai-nilai keadilan gender serta relevan dengan dinamika masyarakat muslim kontemporer.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Departemen Agama RI. (2004). Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Cv Penerbit J-ART.

Djuned, M., & Husna, A. (2019). Konsep Keluarga Ideal dalam Al-Qur’an. 5(1), 9–25.

Faqihuddin Abdul Qodir. (2019). Qiraah Mubadalah; Tafsir Progresif Untuk Keadilan Gender Dalam Islam. IRCiSoD.

Hilmi, I. L. (2023). MUâ€TMASYARAH BIL MAâ€TMRUF SEBAGAI ASAS PERKAWINAN (Kajian Qs. al-Nisa: 19 dan Qs. Al-Baqarah?: 228). Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 6(2), 155–174. https://doi.org/10.24853/ma.6.2.155-174

Husein Muhammad. (2019). Fiqh Perempuan; Refleksi Kiai atas Tafsir Wacana Agama dan Gender. IRCiSoD.

Irama, A., & Fahmi, D. (2025). Kesetaraan Gender dalam Hukum Perkawinan Islam?: Antara Idealitas Normatif dan Realitas Sosial Gender Equality in Islamic Marriage Law?: Between Normative Ideality and Social Reality. Journal of Dual Legal Systems, 2(1), 14–24. https://doi.org/10.58824/jdls.v2i1.286

Kamal, M. (2018). Analisis Gender Pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Dan Kompilasi Hukum Islam Tentang Hak-Hak Istri. Istinbath: Jurnal Pemikiran Hukum Islam, 13(1), 59–90.

Kementrian Agama Ri Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, D. B. K. dan K. S. (2018). Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia.

Kumala, A., & Tresnawati, Y. (2017). Keluarga Sakinah Dalam Pandangan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 3(1), 21–29.

Lestari, D. P. (2022). AL-IRSYAD: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Web Jurnal?: AL-IRSYAD: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 63–76. http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Irsyad/article/view/5163/3688

Muhammad Bin Isa At-Tirmidzi. (2000). Sunan al-Tirmidzi. Jam’iyyah al-Maknaz al-Islami.

Muhammad, F. (2022). Konsep Mu’?syar?h bil Ma’r?f Perspektif Al-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 19. Al-In??f - Journal Program Studi Ahwal Al Syakhshiyyah, 1(2), 1–17. https://doi.org/10.61610/ash.v1i2.12

Muhammad Syafirin. (2024). Pembacaan Progresif Ayat Feminis: Telaah Penafsiran Sahiron Syamsuddin dan Asghar Ali Engineer atas QS. An-Nis?’ [4]: 34. Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies, 1(3), 168–190. https://doi.org/10.51214/jisnas.v1i3.1027

Nisa, H. (2022). Interpretasi Keluarga Ideal Perspektif Buya Hamka dan M. Quraish Shihab. Refleksi, 21(2), 305–324. https://doi.org/10.15408/ref.v21i2.22729

Nur Rofiah. (2020). Nalar Kritis Perempuan: Refleksi Atas Keperempuanan, Kemanusiaan dan Keislaman. Afkaruna. Id.

Putra, K. P., Suprihatin, S., & Wastoni, O. (2022). Makna Sakinah Dalam Surat Al-Rum Ayat 21 Menurut M. Quraisy Syihab Dalam Tafsir Al-Mishbah Dan Relevansinya Dengan Tujuan Perkawinan Dalam Kompilasi Hukum Islam. MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam Dan Perbankan Syariah), 12(2), 15–34. https://doi.org/10.33558/maslahah.v12i2.3203

Riaya, D., Laila Nor, V., & Rahmawati, A. (2024). Mengimplementasikan Konsep Sakinah, Mawadah, Warohmah Dalam Berkeluarga Berdasarkan Al-Qur’an. Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-Qur’an Bahasa Dan Seni, 11(2), 75–84. https://doi.org/10.69880/alfurqan.v11i2.173

Ritonga, N. A. S., Saputra, M. D., Siregar, N. A. N., Harahap, A. P., & Khair, U. (2023). Efektivitas Bimbingan untuk Calon Pengantin Dalam Mewujudkan Keluarga yang Sakinah di Kantor KUA Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 5(2), 560–568. https://doi.org/10.47467/as.v5i2.2803

Sanah, E. R. A. (2024). Maqashid Pernikahan dalam Al-Quran (Interpetasi dengan pendekatan Hermeneutika Teologis). Tafsir Dan Pemikiran Islam, 5(3), 889–890. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/takwiluna

Santoso, L. B. (2020). EKSISTENSI PERAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA KELUARAGA (Telaah terhadap Counter Legal Draf-Kompilasi Hukum Islm dan Qira’ah Mubadalah). Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 18(2), 107. https://doi.org/10.24014/marwah.v18i2.8703

Sholihah, R., & Al-Faruq, M. (2020). Konsep Keluarga Sakinah Menurut Muhammad Quraish Shihab. SALIMIYA: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, 1(4), 113–130.

Siagian, R. D., & Misrah, M. (2024). Urgensi Bimbingan Agama Terhadap Calon Pengantin Usia Muda Untuk Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Dan Warahmah Di KUA Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(2), 192–202. https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i2.3229

Sopariyah, M., & Khairunnisa, A. (2024). Budaya Partiarki Dan Ketidak Adilan Gender Di Kehidupan Masyarakat. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(7), 3227–3232. https://doi.org/10.55681/sentri.v3i7.3111

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. (n.d.).

Wahyu Permadi, & Elok Halimatus Sadiyah. (2023). Konsep Keluarga Sakinah Menurut Muhamad Quraish Shihab Dan Psikologi. Jurnal Tarbiyatuna: Jurnal Kajian Pendidikan, Pemikiran Dan Pengembangan Pendidikan Islam, 4(2), 16–22. https://doi.org/10.30739/tarbiyatuna.v4i2.2598

Warman, A. B., Zainuddin, Eficandra, Renie, E., & Setiyono. (2023). PERPETUATING WOMEN’S SUBORDINATION Husband-Wife Relation in Pop Fiqh Literature. Al-Ahwal, 16(2), 259–280. https://doi.org/10.14421/ahwal.2023.16204

Zakiah, A. R. S. (2023). Interpretasi Kontekstual Makna Qaww?m Dalam Al-Qur’an QS. An-Nisa’ 34; Aplikasi Hermeneutika Abdullah Saeed. Al-Qudwah, 1(2), 129. https://doi.org/10.24014/alqudwah.v1i2.22972

Downloads

Published

2025-09-28

How to Cite

Al-kautsar, A. M. (2025). The Concept of Sakinah as a Normative-Theological Foundation for Gender Equality in Islamic Family Law. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 8(3), 615–623. https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i3.436