Kontekstualisasi Hadis-Hadis Walimatul Urs: Studi Tentang Kewajiban Menghadiri Pesta Nikah di Malaysia

Authors

  • Nurul Aufa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Irwan Irwan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i1.167

Keywords:

Walimah, Hadis, Perkawinan, Adat.

Abstract

This study aims to analyze the guidelines for attending walimah based on the Hadiths of the Prophet Muhammad SAW and to assess the relevance and application of these guidelines in the current context in Malaysia. The primary focus of this study is to explore how the principles of walimah as taught in the Hadiths can be applied within the cultural and social context of contemporary Malaysian society, which may differ significantly from the historical context of these teachings. The research methodology used is qualitative with a normative legal approach. This study also involves a comparative analysis to contrast the implementation of walimah in the past with current practices. Data for this study were collected through a review of recent literature, interviews with village residents, and direct observation of wedding ceremonies in various communities across Malaysia. The findings indicate that the fundamental principles of Islam regarding walimah, such as the obligation to attend walimah and the importance of celebrating marriage openly, remain relevant and accepted by society. However, there is variation in the practice of walimah influenced by local customs and cultural developments. Some changes in the implementation of walimah were found, including adaptations to contemporary social and economic norms, but the core religious principles continue to be upheld.

[Kajian ini bertujuan untuk menganalisis ketentuan mengenai kehadiran walimah berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW dan menilai relevansi serta penerapan hukum tersebut dalam konteks masa kini di Malaysia. Fokus utama kajian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip walimah yang diajarkan dalam hadis dapat diterapkan dalam konteks budaya dan sosial masyarakat Malaysia saat ini, yang mungkin mengalami perbedaan signifikan dari konteks zaman dan tempat asalnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan hukum normatif. Penelitian ini juga melibatkan analisis komparatif untuk membandingkan pelaksanaan walimah di masa lalu dengan praktik masa kini. Data untuk kajian ini dikumpulkan melalui penelusuran literatur terbaru, wawancara dengan penduduk kampung, serta observasi langsung terhadap pelaksanaan majlis perkahwinan di berbagai komunitas di Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip asas dalam Islam mengenai walimah, seperti kewajiban menghadiri walimah dan pentingnya merayakan pernikahan secara terbuka, masih relevan dan diterima oleh masyarakat. Namun, terdapat variasi dalam cara pelaksanaan walimah yang dipengaruhi oleh adat setempat dan perkembangan budaya. Beberapa perubahan dalam tata cara pelaksanaan walimah ditemukan, termasuk adaptasi terhadap norma sosial dan ekonomi kontemporer, namun prinsip dasar ajaran agama tetap dipertahankan].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, Ali. 2018. “Upaya Tokoh Agama Dalam Pelaksanaan Walimatul ‘Ursy Agar Sesuai Dengan Ajaran Islam Di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.” Qiyas: Jurnal Hukum Islam Dan Peradilan 3 (1): 84. https://doi.org/10.29300/qys.v3i1.967.

Abdul Syukur al-Azizi. (2017). Kitab lengkap dan praktis fiqh wanita (rusdianto, Ed.). NOKTAH.

Afiq, M., & Mahmud, B. (2023). Adat Perkahwinan Melayu Dahulu Dan Sekarang.

ahmad sabri jinlapudin. (2015). pernikahan menurut sunnah. firdaus press sdn bhd.

al hafiz ibnu hajr al` asqalani. (2003). bulughul maram: Vol. no 1075. darul nu`man.

al hafiz ibnu hajr al`asqalani. (2003). bulughul maram: Vol. no 1074. darul nu`man.

Al-Quran tafsir pimpinan Ar-Rahman. (n.d.).

amran kasimin. (2002). perkahwinan melayu. Dewan Bahasa Dan Pustaka.

Mustafa al-khin. (2011). al fiqh al manhaji mazhab al-syafie terjemahan: Vol. jilid 2. jabatan kemajuan islam malaysia.

Wahbah Az-Zuhaili. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu 9.

Khairuddin, M., Sallehuddin, M., Sarifin, M. R., & Sukimi, M. F. (2022). Konsumerisme dan Kelas Sosial dalam Majlis Perkahwinan Masyarakat Melayu Consumerism and Social Class Wedding in the Malay Society. https://doi.org/10.17576/akad-2020-90IK1-03

khairul amri. (2020). warisan tradisonal kaum melayu. pustaka ewan.

Makmur dorgoran. (2022, October 15). https://www.abudzar.sch.id/index.php/konsultasi-seputar-islam/30-fiqih-ibadah/174-hadiah-di-balas-dengan-hadiah. Konsultasi Seputar Islam.

mstar. (2022, December 14). “Tak bagi pun tak apa” - Tuan rumah kenduri terguris hati buka sampul dapat tisu, tapi ramai tak sedar tetamu miskin malu ‘salam kosong.’

mstar. (2023, December 25). Wanita terkejut tuan kenduri hadap duit ‘salam kaut’, siap ada syarat kedatangan - “Setakat RM10 hang datang laki bini bolehlah.”

Nawawi Sunbadi. (2017). Nyanyian dan Muzik Ketika Hari Raya dan Majlis Walimah_?» ilmusunnah.

pejabat mufti wilayah persekutuan. (2019, March 17). https://www.muftiwp.gov.my/en/artikel/bayan-linnas/3570-bayan-linnas-siri-ke-197-islam-dan-muzik.

al-syaikh al imam al-hafiz abu abdullah muhammad bin ismail bin ibrahim bin al-mughirah al-bukhari, & mohd shahabudin bin md yatim. (2021). terjemahan lengkap sahih al-bukhari pdf: Vol. jilid 1. santai ilmu publication.

Faza, M. Dzikrullah. 2022. “Tinjauan Fiqih Empat Mazhab Terhadap Acara Walimah.” Al Fuadiy: Jurnal Hukum Keluarga Islam 4 (2): 17–25. https://ejurnalqarnain.stisnq.ac.id/index.php/AF/article/view/51.

Halim, Indra, and Ikhsan Darwis. 2020. “Urgensi Penetapan Wali Nikah Bagi Perempuan Yang Lahir Kurang Dari 6 Bulan Setelah Akad Nikah Dari Perkawinan Hamil Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Tana Mana 1 (1): 1–16. https://doi.org/10.33648/jtm.v1i1.144.

Husin, Syh Noorul Madihah Syed, et al. “Prioriti Dalam Perbelanjaan Urusan Perkahwinan Masyarakat Melayu Menurut Syarak (Priority In Marriage Expediture By Malays Society From Shariah Perspective).” UMRAN - International Journal of Islamic and Civilizational Studies, vol. 9, no. 2, June 2022, pp. 101–20. https://doi.org/10.11113/umran2022.9n2.552.

Suhardi, Suhardi, Ahmad Rabi’ul Muzammil, and Agus Syahrani. 2022. “Peristilahan Adat Pernikahan Pada Masyarakat Madura Di Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa 11 (1): 1–10.

Downloads

Published

2024-08-10

How to Cite

Aufa , N. ., & Irwan, I. (2024). Kontekstualisasi Hadis-Hadis Walimatul Urs: Studi Tentang Kewajiban Menghadiri Pesta Nikah di Malaysia. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 7(1), 229–247. https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i1.167